Archive | October 2016

Hari Pertama di Budapest: It’s like a game

Sebelum datang ke Hungaria, saya beremail dengan Imre, counterpart di sana. Untuk penginapan saya ditawarkan sebuah apartemen. Saya mengutarakan ingin tinggal di apartemen yang bayarnya bulanan karena jauh lebih hemat dibandingkan dengan hotel ataupun apartment harian. Namun karena Imre tidak berhasil menemukan apartemen sewa bulanan, akhirnya diputuskan menyewa Apartmen Manhattan untuk tiga hari pertama. Sayapun Ok. Apartemen bulanan akan dicari kemudian.

Hari H semakin mendekat. Seperti biasanya kalau program luar negeri, saya yakin datang ke hungaria dan dijemput oleh orang serta diantarkan ke penginapan. Sayapun membayangkan rasa nyaman menginjakkan kaki di Budapest pertama kali. Namun imaginasi saya rupanya melambung terlalu jauh. Sebuah email dari Imre diforwardkan yang berasal dari pemilik Manhattan Apartements. Isinya sebagai berikut:

“As your time of arrival is not the best time for me to go the apartment personally, let me tell you the way of your automatic check in. The exact address of the apartment is 17 Podmaniczky street 1065 Budapest. The code for downstairs to come in to the house is 100key19*5. Then use the staircase in front of you to go to the 2nd floor and on the second floor the apartment will be right in front of you. There is a box on the door. The code for the box is 19*5. Please, take out of the box one key, but only one, then close back the box. Go in the apartment using the key (the upper lock is used only and you have to put the key to the lock upside down). In the apartment your private room will be room number 4. The key for your room will be in the lock of your room. Please put the key of the maindoor (what you took from the box outside) together with the key of your room, so you would not lose it and keep the set of keys with yourself at all times during your stay. The checkout is until 11 am on the day when you leave. When checking out after locking your room and the apartment please be so kind to drop your set of keys in the MANHATTAN mailbox  downstairs (the mailbox is next to the staircase). Also please leave drop the rental fee in the MANHATTAN mailbox tonight, so our cleaning lady could take it tomorrow in the morning when she goes there.  

 I hope everything is clear. For other useful informations you can find brochures in the living room and in your room as well. If there would be any problems or you have any questions please write me (or call me on +36203941010) any time.”

Begitu membaca email tersebut…. kedubrak ….. langsung saya kontak Imre mohon ganti penginapan dan dicarikan hotel yang ada resepsionisnya. Apa mau dikata, les carottes sont cuites alias nasi sudah menjadi bubur.

Waktu berlalu….. Pesawat Emirates pun mendarat di Budapest setelah transit sektar 3 jam di Dubai. Taxi telah menunggu dan kemudian mengantar ke alamat apartemen. Jam menunjuk angka 1 siang waktu lokal. Sebuah bangunan kuno tinggi dan panjang membentang dari gang ke gang berikutnya terhampar di depan mata. Suhu lumayan dingin sekitar 20°C. Suasana sepi, sesekali orang lewat jalanan.

Permainan dimulai. Podmaniczky 17…. Ya tidak salah…….. Di dekat pintu terdapat kode angka. Sesuai petunjuk email, deretan angka dipencet dan jreng… pintu bisa dibuka. Hati sudah plong…… Eits….. ternyata salah sangka. Kode tadi hanya akses masuk Gedung 17. Apartemen Manhattan di mana? Sepi nyenyet. Suasana remang-remang dengan bangunan kuno tinggi besar sempat mendirikan bulu kuduk. Langsung rebahan di kasur? Boro-boro. Masuk apartemen aja belum tahu yang mana.

Ini gambar masuk Gedung Podmaniczky 17. Mana ada resepsionis. Tulisan Manhattan cuma seuprit di bagian bawah.

img-20161022-wa0009_comp

Lagi-lagi baca petunjuk email: “Naiklah ke atas lantai dua dan di depan persis ada pintu. Di situ akan ada kotak. Masukkan kode angka lagi dan ambillah kuncinya.”

Setelah naik tangga, memang ada 3 pintu…. Pintu yang mana?…. Dan di pintu tidak ada kotak. Kepanikan mulai melanda. Ini yang ditakutkan sejak awal. Dan benar-benar terjadi. Saya cari kotak ke mana-mana. Semua tempat digeledah. Nihil. Turun lagi ke bawah barangkali ada petunjuk Manhattan Apartements. Tetap nihil. Dicoba naik tangga berikutnya barangkali yang dimaksud lantai 2 ada di atas. Sama kondisinya dengan lantai sebelumnya: ada 3 pintu tapi juga tidak terlihat adanya kotak. Hilir mudik ke sana ke mari seperti setrikaan, naik turun tangga bolak-balik seperti apa ya? Tas koper yang relatif berat juga menjadi beban dan menambah dinamika pergerakan. Belum lagi lampu penerangan yang otomatis mati sendiri setelah 30 detik jika tidak dipencet ulang.

Setengah jam berlalu. Barangkali kunci ditaruh pot bunga atau di bawah kesed. Semua sudut dan tempat digeledah. Tetap nihil. Kotak yang dimaksud pun tidak ditemukan. Email dibaca berkali-kali, kalimat per kalimat, kata per kata. Misteri tetap tidak terpecahkan.

Satu jam berlalu. Tetap nggak ada orang. Sepi. Menyerah…. Capai mondar-mandir dan naik turun tangga, akhirnya duduk di sudut tangga. Mata tetap jelalatan mencari box kunci. Percuma, nggak ketemu. Solusi alternatif mulai diagendakan. HP ada…. Tapi masih Telkomsel-Simpati. Belum bisa digunakan. Pergi ke KBRI? Alamat punya…. Tapi pesen taxi juga bingung caranya. Lagian hari Minggu bisa jadi KBRI tutup. Nginap di hotel lain? Bisa jadi, setidaknya masih punya Euro. Tapi koper yang diletakkan begitu saja di tangga atas juga menjadi beban. Akhirnya semua alternatif dibuang.

Solusinya adalah menunggu orang. Duduk termenung di anak tangga bawah berharap ada orang masuk gedung. Satu sengah jam terasa lama sekali. Dua jam juga berlalu. Pikiran mulai melayang. Jangan-jangan apartemen ini tak berpenghuni. Semakin sore udara semakin dingin.

Akhirnya nekad salah satu bel pintu orang tak dikenal dipencet. Sembari deg-degan menunggu muka penghuni orang. Tak lama kemudian pintu dibuka. Wajah bule dan relatif sudah beruzur berada di hadapan. Sayapun terkejut, dengan bahasa ingris plus minus saya sampaikan permasalahan. Rupanya sia-sia. Bahasa menjadi kendala. Dengan diiringi permintaan maaf, pintu ditutup kembali. Sekarang baru sadar, Gedung tua Podmaniczky 17 ini terdiri dari apartement dengan penghuni para sesepuh. Salah satunya adalah Manhattan Apartemen yang disewakan untuk para turis. Pantesan tidak ada tulisannya kayaknya sebuah penginapan. Apalagi resepsionis.

Berjam-jam telah menunggu sejak kedatangan awal. Tanpa diduga pintu gedung terbuka. Langsung saya lari menuju pintu. Seorang kakek hendak masuk. Langsung saya tanya ini, itu, minta tolong, dsb. Sayang kakek tersebut tidak bisa berbahasa inggris. Saya tunjukkan email, ini loh, kotak dan kode kunci tertulis di sini. … bla… bla …. dst…. Singkat kata hasilnya nihil. Entah kenapa kakek tidak jadi masuk gedung. Mungkin curiga dan takut dengan saya. Entahlah……

Rasa-rasanya entah berapa hari telah berlalu……. Ingin menangis rasanya. Namun, mana ada backpacker cengeng. He…. He…. He…. Terngiang pengalaman waktu umrah Januari 2015: tertahan di imigrasi Jeddah selama hampir 12 jam gara-gara jaringan internet imigrasi error. Pasrah……..

Kembali duduk termangu di tangga. Menunggu dan menunggu. Tiba-tiba seseorang kembali membuka pintu. Seorang gadis cantik muncul. Saya langsung bangkit menghampirinya…. Excuse me, can you help me……. dst……… Mendengar dia fasih berbahasa Inggris, perasaan menjadi bergelora…. Ini yang kutunggu….. Saya sampaikan permasalahannya. Dia membaca email yang saya sodorkan dan berujar, “It’s a game…… OK…. Kita baca pelan-pelan. Naik ke lantai 2……” Diapun melangkahkan kaki ke anak tangga. “Itu ada tas. Apa punya kamu”. Yes, saya sudah di sini berjam-jam dan tidak menemukan petunjuk kunci. Diapun berujar, “Ini kesalahan pertama. Ini baru Lantai 1. Lantai 2 ada di atas lagi.” Wow….. sudah beda persepsi, saya menganggap lantai ground adalah Lantai 1 dan naik tangga berikutnya adalah Lantai 2. Ternyata salah. Ground adalah ground. Bener kan? Lantai 1 ada di atas dan Lantai 2 satu tingkat di atas lagi.

Berikutnya di Lantai 2, diapun mencari kotak. Nggak ketemu. Seperti saya, cari kunci di sekeliling, ada pot-pot tanaman, juga nggak ketemu. Kembali membaca petunjuk email. Di pintu ada kotak. Diapun mengamati pintu…… “Hmmmm ada sesuatu tertempel”. Pasti ini gumamnya. Tempelan diraba-raba….. dan benar ternyata ada tutup yang tersembunyi. Tutup dinaikkan ke atas dan kelihatan ada kode nomor. Kode dimasukkan dan …. abrakadabra!!!!!….. Kotak bisa ditarik ke luar. Inilah box yang dicari-cari. Kunci apartemen ada di situ. Yessssssss…. Dengan kunci itu, pintu apartemen bisa dibuka dan kamar bisa dimasuki. Uffffffff….. setelah berjam-jam menunggu dan terjebak di luar, akhirnya bisa merebahkan diri di kasur. …………..  Game over……….

Ini gambar pintu apartmen. Coba tebak di mana kotak kuncinya? Di sebelah kanan adalah kotak kunci yang telah dibuka tutupnya. Ukurannya kecil seperti HP 4.5″. Gambar bawah baru kuncinya ketemu.

img-20161022-wa0010_comp img-20161022-wa0012_compimg-20161022-wa0011_comp